Alamat

Diskominfo Kab. Kutai Kartanegara

Jl. Pahlawan No. I Bukit Biru Tenggarong

Telepon Kami

0541661350

Beranda / Profil PEMKAB Kutai Kartanegara


Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Kalimantan Timur, yang memiliki karakteristik wilayah terbagi menjadi tiga zona. Pertama, zona hulu dengan karakteristik wilayah dataran, perbukitan, dan perairan sungai dengan potensi ekonomi pertanian, perkebunan, perikanan tangkap dan budidaya perairan sungai. Zona ini terdiri dari 7 kecamatan yakni Tabang, Kembang Janggut, Kenohan, Kota Bangun, Kota Bangun Darat, Muara Muntai, dan MuaraWis.

 

Kedua, zona tengah dengan kecenderungan karakteristik wilayah dataran, perbukitan dan perairan sungai. Potensi ekonomi didominasi oleh pertanian, perikanan, perdagangan dan jasa. Zona ini terdiri dari 6 kecamatan yakni Muara Kaman, Sebulu, Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, dan Loa Janan.

 

Ketiga, zona pesisir dengan kecenderungan karakteristik wilayah dataran, perbukitan, dan perairan laut dan muara. Potensi wilayah didominasi oleh pertanian dan perikanan, terdiri dari 7 kecamatan yakni Marangkayu, Muara Badak, Sanga-Sanga, Anggana, Muara Jawa, Samboja dan Samboja Barat.

 

Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki luas mencapai 27.263,10 km², terletak di antara 115º26’ BT dan 117º36’ BT serta di antara 1º28’ LU dan 1º08’ LS. Wilayah Kutai Kartanegara berbatasan dengan Kabupaten Bulungan, Kabupaten Kutai Timur, dan Kota Bontang di sebelah utara. Selat Makassar sebelah timur, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan di sebelah selatan, dan dengan Kabupaten Kutai Barat di sebelah barat.

 

Kontur daratan KabupatenKutaiKartanegara terdiri dari gugusan gunung dan pegunungan yang terdapat di hampir seluruh Kecamatan (sekitar 10 gunung). Gunung tertinggi di Kutai Kartanegara adalah Gunung Lengkup (485 mdpl) yang terletak di Kecamatan Loa Kulu. Selain gunung, di Kabupaten Kutai Kartanegara juga terdapat 16 buah danau, Danau Semayang merupakan danau terluas dengan luasan mencapai 13.000 hektar.

 

Dengan pertumbuhan penduduk sebesar 1,52 persen, jumlah penduduk di Kabupaten Kutai Kartanegara hingga semester I tahun 2022 mencapai 765.284 jiwa, terdiri dari 398.417 laki-laki dan 366,867 perempuan.

 

Ditinjau dari pola sebaran penduduknya, maka sebaranpenduduk Kutai Kartanegara cenderung terkonsentrasi di wilayah perkotaan, dengan tingkat distribusi terbesar di Kecamatan Tenggarong (14,68 persen), Loa Janan (9,54 persen), dan Tenggarong Seberang (9,38 persen). Sementara itu, distribusi penduduk terkecil berada di Kecamatan Muara Wis.

 

Kepadatan penduduk di Kutai Kartanegara mencapai 56,28 jiwa per km². Ditinjau dari kepadatan penduduk menurut kecamatannya, kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Tenggarong  yakni 272,64 jiwa per km², kemudian Kecamatan Tenggarong Seberang (157,90 jiwa per km²), dan Kecamatan Loa Janan (108,47 jiwa per km²).

 

Sedangkan kepadatan terendah terdapat di kecamatan Tabang (1,53 jiwa per km2 ). Rasio penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kutai Kartanegara sebesar 109,52 yang mengindikasikan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan perempuan (100 perempuan berbanding 109,52 laki-laki).

 

Hingga saat ini, perekonomian Kutai Kartanegara masih sangat bergantung pada sektor pertambangan, yang mayoritas hasilnya diekspor ke pasar global. Hal ini menyebabkan perekonomian secara umum di Kabupaten Kutai Kartanegara dipengaruhi oleh dinamika perekonomian global.

 

Secara umum, volume perekonomian Kutai Kartanegara yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar konstan 2019 mencapai Rp 126.160.167,12 (juta), angka tersebut mengalami kenaikan dibanding dengan tahun sebelumnya.

 

Namun demikian, dampak pandemi Covid-19 menyebabkan PDRB Kabupaten Kutai Kartanegara pada 2020 mengalami kontraksi hingga mencapai Rp 120.556.603,40 (juta). Tentu saja hal ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi Kutai Kartanegara, pada tahun 2020 terjadi kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar minus 4,21 persen.

 

Seiring dengan pemulihan perekonomian nasional, yang diikuti dengan berbagai upaya pemulihan perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara, maka laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kutai Kartanegara mampu tumbuh sebesar 2,67 persen (2021) dan 3,71 persen (2022). Performansi perekonomian yang mulai menguat diharapkan mampu menjadi pijakan bagi pencapaian stabilitas perekonomian Kutai Kartanegara pasca pandemi COVID-19.

Berdasarkan data realisasi tahun 2022, terdapat 4 sektor dominan yang berpengaruh tinggi terhadap PDRB pada tahun 2022, masing-masing sektor Pertambangan yang menyumbang 70,77 persen, kemudian sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan dengan kontribusi sebesar 10,72 persen, lalu sektor Konstruksi 6,35 persen, dan sektor industri pengolahan sebesar 3,48 persen.

 

Sedangkan sektor-sektor lain secara keseluruhan berperan sebesar 8 persen terhadap perekonomian Kutai Kartanegara, Jika dihitung tanpa melibatkan sektor pertambangan dan penggalian, maka pertumbuhan PDRB Kabupaten Kutai Kartanegara justru terlihatsemakin tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor yang memiliki keterkaitan erat, baik keterkaitan ke depan maupun ke belakang (forward and backwardlinkage). Pada tabel berikut terlihat bagaimana pentingnya kontribusi sektor pertambangan dan penggalian dalam menopang perekonomian di Kutai Kartanegara.